8 Alasan Populernya Drama Korea



Keberadaan drama korea atau k-drama tak dapat dipungkiri telah menjadi salah satu hiburan yang sangat digandungi saat ini . K-drama kerap menjadi pilihan utama bagi anak muda sebagai suatu tontonan  yang menghibur untuk mengisi waktu luangnya. Tak hanya di negeri Ginseng, penyebaran k-drama kini telah berdampak hingga ke Indonesia. Dengan kekuatannya, k-drama selalu membuat para penontonnya penasaran dan bahkan rela menghabiskan waktu seharian untuk menyaksikan k-drama tersebut. Banyak sekali anak muda terutama perempuan yang rela marathon k-drama seharian penuh karena tidak sabar menantikan kelanjutan cerita k-drama yang ia tonton. Mungkin ini terdengar sangat berlebihan, namun ada banyak sisi menarik yang menyebabkan hal itu terjadi.
Sebelum penjelasan mengenai sisi menarik k-drama, alangkah lebih baiknya kita mengetahui dahulu sejak kapan k-drama muncul dan menggemparkan banyak anak muda di Indonesia terutama kaum hawa. K-drama atau Korean Drama merupakan drama atau serial televisi yang berasal dari Korea Selatan. K-drama sudah muncul sejak tahun 1960-an di Korea Selatan, dan mulai mengalami perkembangan seiring berkembangnya teknologi di Korea Selatan. Sejak 1990-an, industri televisi di Korea Selatan semakin bersaing ketat untuk memproduksi drama yang menarik dan berkualitas. Sehingga muncullah beberapa genre k-drama, seperti sejarah atau historical, romance, dan fusion saeguk.
Pada tahun 2000-an, dengan perkembangan layanan video online membuat k-drama meraih penonton yang lebih besar dari seluruh dunia. Perkembangan tersebut berdampak besar pada Indonesia. Pada tahun 2000-an itulah sederet k-drama mulai masuk ke Indonesia, sebut saja seperti Endless Love, Full House, Boys Before Flowers, dan Princess Hours ditayangkan oleh salah satu TV swasta. Sejak itulah k-drama mulai merajalela di Indonesia dan menyebabkan banyaknya anak muda yang “kecanduan” dengan k-drama hingga saat ini. Berikut sisi menarik k-drama yang membuatnya begitu digandrungi oleh anak muda:
1.      Genre yang bervariasi.
Genre yang dimiliki oleh k-drama sangat bervariasi. Genre merupakan tema atau jenis dari sebuah k-drama. K-drama identic dengan sesuatu yang fresh dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Para penonton tak akan pernah menyaksikan cerita yang saling meniru, kecuali jika ada sebuah k-drama yang merupakan adaptasi dari webtoon atau serial/drama negara lain. Genre yang ditawarkan pada k-drama sangat beragam dan menarik, dintaranya yaitu genre romatis, sejarah, horror, komedi, drama, melodrama, hukum, fiksi, fantasi, politik, detektif.  Biasanya satu judul k-drama memiliki dua hingga tiga genre. Misalnya k-drama Boys Before Flowers yang memiliki genre sekolah, romance, komedi. Ketiga tema ini dimunculkan pada drama tersebut melalui alur yang sulit ditebak oleh penonton.
2.      Alur cerita yang unik, menarik, dan tidak mudah ditebak.
Melalui penggambaran tokoh serta alur ceritanya, k-drama mampu membuat penonton kadang bingung dan semakin penasaran akan kelanjutan ceritanya. Dengan alur cerita yang menarik, k-drama fokus pada tokoh utama dan tidak melebar ke persoalan yang tidak relevan. Misalnya, pada awalnya penonton mengira tokoh utama adalah seorang anak konglomerat, ternyata pada beberapa episode berikutnya terdapat sebuah clue yang menyampaikan bahwa tokoh utama hanyalah anak angkat dari seorang konglomerat. Setelah itu alur cerita akan berfokus pada kehidupan tokoh utama sebagai anak angkat dari seorang konglomerat. Hal-hal seperti inilah yang membuat k-drama menarik dan sangat dinantikan kelanjutan kisahnya oleh penonton.
3.      Wajah dan talenta aktor dan aktrisnya
Wajah yang tampan, cantik, dan rupawan merupakan sebuah daya tarik dan pesona tertentu dari seorang aktor dan aktris dalam k-drama. Tak mengherankan, setiap boomingnya sebuah k-drama, hal yang membuatnya sangat digandrungi adalah visual aktor dan aktrisnya. Selain memiliki wajah yang rupawan, para actor dan aktris k-drama memiliki kemampuan acting yang bagus dan sangat alami, tidak terlihat dibuat-buat. Actor dan aktris yang dipilih untuk menjadi pemeran utama maupun pemeran pendukung suatu k-drama diseleksi oleh tim produksi sesuai dengan tuntutan karakter pada ceritanya sesuai genre yang diangkat. Sehingga k-drama yang dihasilkan nantinya akan berkualitas. Selain itu, komposisi pemain (aktor dan aktris) akan berbeda untuk setiap judul k-drama, sehingga penonton tidak akan bosan menyaksikannya karena aktor-dan aktris k-drama sangat banyak.
4.      Kualitas gambar yang bagus.
Penonton tentu menginginkan sebuah tontonan yang berkualitas dari segi kualitas gambar agar betah menyaksikannya. Dalam hal ini, k-drama memiliki cara pengambilan gambar dengan sudut-sudut tertentu pada tiap adegannya dengan sangat baik. Ini membuat penonton terkagum dan betah menyaksikan setiap adegan pada k-drama. Pengambilan gambar yang ada pada k-drama sangat jelas, bersih, penempatannya tepat di setiap dialog, dan memiliki porsi yang pas sehingga tidak terlihat berlebihan atau terlalu dramatis pada momen tertentu.
5.      Kostum dan make-up
Kostum dan make-up yang dikenakan oleh pemain tampak wajar dan tidak berlebihan, sesuai dengan usia, karakter, tempat, dan situasi dan cerita. Misalnya, k-drama dengan genre sekolah akan menampilkan siswa-siswi yang berpakaian seragam sekolah dengan rapi sesuai dengan aturan sekolah di Korea Selatan. Dandanan atau make-up siswa-siswipun sangat wajar, seperti sebagaimana layaknya siswa ke sekolah. Begitupula dengan guru, menggunakan pakaian formal saat mengajar, dengan semua perlengkapan yang dimiliki guru, seperti buku. Dandanannya pun sangat natural dan wajar.
Selain itu, penggunaan kostum dan make-up pada beberapa adegan di k-drama bisa menjadi sebuah daya tarik bagi penontonnya. Kostum atau pakaian yang dipakai oleh aktor dan aktris k-drama dapat menjadi masukan dalam ide fashion bagi penonton, seperti model baju, pemilihan warna, mix and match atasan dan bawahan. Melalui kostum yang dikenakan oleh actor dan aktrisnya, dapat memperkenalkan trend fashion di Korea Selatan kepada negara lain di dunia.
6.      Terdapat pengetahuan baru
Seiring berjalannya alur cerita dalam setiap k-drama, penonton akan mendapatkan suatu pengetahuan yang baru. Dalam genre apapun itu, biasanya tim produksi k-drama akan memfokuskan pada satu atau dua profesi tertentu yang dimiliki oleh pemeran utama. Nantinya, akan diselipkan beberapa hal mengenai profesi tersebut sehingga menambah pengetahuan penonton. Misalnya, pada k-drama berjudul Descendants Of The Sun menampilkan dua profesi, yaitu tantara dan dokter. Pada klimaks k-drama ini, dijelaskan bahwa para tentara angkatan darat dan beberapa dokter di Korea Sleatan diutus untuk untuk menyelamatkan nyawa para korban bencana gempa, perang, penculikan, dan mengobati warga yang berpenyakit di Urk, Yunani. Mulai saat itulah banyak hal baru yang akan didapatkan oleh penonton mengenai bagaimana suka duka kehidupan di Urk, Yunani.
7.      Jumlah episode dan durasi yang singkat
Dalam satu judul k-drama, biasanya hanya terdiri atas 16 hingga 40 episode yang pada setiap episodenya hanya berdurasi 60 menit.. Jadwal tayang sebuah k-drama hanya dua kali dalam seminggu, sehingga pnonton harus bersabar menantikan kelanjutan ceritanya.
8.      Lagu tema atau Original Sound Track (OST)
Pada satu judul k-drama, terdapat lebih dari satu lagu tema atau OST. Biasanya, jika sebuah k-drama dengan 16 episode memiliki enam hingga sepuluh lagu tema yang mengiringi setiap adegan k-drama tersebut. Lagu tema dalam satu judul k-drama biasanya dinyanyikan oleh beragam penyanyi dengan genre yang berbeda pula. Misalnya penyanyi Gummy membawakan lagu ballad (sedih). Ada pula beberapa lagu tema yang dinyanyikan oleh dua orang atau lebih dengan adanya perpaduan lagu ballad   dan rap.

Komentar

Posting Komentar