2016
merupakan tahun yang amat penting bagi dunia perbulutangkisan Indonesia, PBSI
melakukan sejumlah agenda penting. Karena, aksi para pebulutangkis Indonesia
sangat dinantikan oleh para pecinta bulu tangkis di seluruh penjuru tanah air
yang amat merindukan prestasi layaknya di era Alan-Susi. Tahun 2016 dianggap
begitu penting karena pada bulan Agustus mendatang, akan digelar Olimpiade di
Brazil, tepatnya di kota Rio de Janeiro. Olimpiade merupakan tingkatan
tertingga yang hendak ingin dicapai oleh seluruh atlet, khususnya para
pebulutangkis di seluruh dunia. Semua atlet tentunya tengah mempersiapkan
segalanya dan berlomba-lomba untuk mendapatkan tiket bertanding di event
semegah Olimpiade Rio.
Tak hanya Olimpiade Rio 2016, PBSI
juga memiliki target lainnya dalam tahun 2016 ini. Yakni menargetkan meraih
gelar juara All England, dan juga mengharapkan Indonesia dapat lolos ke babak
semifinal dalam gelaran Piala Thomas. Singkatnya, PBSi menargetkan 2 medali emas
Olimpiade Rio, gelar juara All England, serta semifinal Piala Thomas. Itulah
tiga target utama PBSI yang dipaparkan oleh Rexy Mainaky selaku Kepala Bidang
Pembinaan dan Prestasi PBSI.
PBSI tentunya sudah mempersiapkan segala hal demi
tercapainya target tersebut. Dalam waktu dekat turnamen penting ialah
Kualifikasi Piala Thomas dan Uber, para atlet yang dimasukkan dalam tim inti
akan menjalani program karantina mulai 11 Januari 2016, beberapa hari yang
lalu. Kualifikasi Piala Thomas dan Uber akan di helat dilangsungkan di Hyderabad, India, pada 15-21 Februari 2016.
Sedangkan Putaran Final Piala Thomas dan
Piala Uber 2016 akan dihelat di Kunshan, Tiongkok, 15-22 Mei 2016. Berikut
nama-nama pemain inti Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber Cup 2016:
- Tim
Piala Thomas
Tunggal Putra
1. Tommy Sugiarto
2. Ihsan Maulana
Mustofa
3. Anthony
Sinisuka Ginting
4. Jonatan
Christie
Ganda Putra
1. Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan
2. Angga
Pratama/Ricky Karanda Suwardi
3. Rian Agung
Saputro/Berry Angriawan
-Tim Piala Uber
Tunggal Putri
1. Maria Febe
Kusumastuti
2. Linda
Wenifanetri
3. Fitriani
4. Gregoria
Mariska Tunjung
Ganda Putri
1. Greysia
Polii/Nitya Krishinda Maheswari
2. Anggia Shitta
Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani
3. Della Destiara
Haris/Rosyita Eka Putri Sari
Selain persiapan untuk Piala
Thomas dan Uber, para atlet yang diproyeksikan ke olimpiade pun sudah
dijadwalkan mengikuti sejumlah turnamen demi mengamankan posisi di tangga
peringkat dunia.
Meskipun bukanlah hal yang mudah mewujudkan mimpi dua medali emas
di olimpiade, hal ini tidak pula mustahil. Seperti Hendra Setiawan/Mohammad
Ahsanyang kini telah menjadi ancaman baru di sektor ganda putra elit dunia dan
sudah mengumpulkan koleksi gelar Juara Dunia tahun 2013 dan 2015. Ada pula Greysia
Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang membuat torehan rekor baru di ganda putri
Indonesia dengan menjadi juara Asian Games Incheon 2014 dan merebut gelar Korea
Open Super Series 2015.
Di sektor ganda campuran,
meskipun Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum berhasil menggondol medali di
Olimpiade London 2012, namun prestasi mereka usai olimpiade bisa dibilang cukup
baik. Gelar Juara Dunia 2013 serta hattrick gelar di All England 2012, 2013 dan
2014 direbut Tontowi/Liliyana.
Meskipun prestasi
Tontowi/Liliyana di tahun 2015 memang tak begitu cemerlang seperti tahun-tahun
sebelumnya. Hendra/Ahsan mengantongi tiga gelar bergengsi tahun ini yaitu juara
Malaysia Open Super Series Premier 2015, Juara Dunia 2015, serta juara BWF
Dubai World Super Series Finals 2015. Rexy menuturkan bahwa ia yakin
Tontowi/Liliyana bisa bangkit kembali di tahun 2016 ini karena skill mereka
sudah oke.
Berbicara mengenai sektor ganda campuran,
merupakan sektor andalan Indonesia. Yang saat ini bertumpu pada Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir serta Praveen/Jordan/Debby Susanto. Richard Mainaky sebagai kepala pelatih ganda campuran menegaskan
bahwa Praveen/Debby bukan hanya sekedar pelapis Tontowi/Liliyana, namun justru
bisa menjadi pesaing bagi seniornya tersebut. Kualitas dan penampilan keduanya
jauh lebih baik, mereka kini sudah bisa mengalahkan pasangan-pasangan unggulan
dibanding Tontowi/Liliyana. Richard menambahkan, bahwa Debby konsisten dan
stabil sedangkan Praveen masih harus menemukan cara untuk mengendalikan mood
dan emosinya saat pertandingan.
Walaupun demikian,
Tontowi/Liliyana masih menjadi pasangan andalan untuk meraih target emas
Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Demi mencapai target tersebut, kini Richard
bahkan menetapkan peraturan khusus untuk Tontowi. Tontowi harus lebih fokus,
oleh karena itu Richard memiliki treatment khusus bagi Tontowi, dan ia sudah
beromitmen untuk hal itu. Lain lagi mengenai Liliyana, dikatakan Richard,
sebagai pemain yang sudah belasan tahun malang melintang di dunia bulutangkis,
sangat wajar jika Liliyana kadang merasa jenuh. Untuk itu, Richard mesti bisa
mengatur jadwal anak didiknya tersebut, kapan Liliyana harus digeber latihan,
kapan ia mendapatkan waktu luang.
Sektor ganda campuran
menargetkan gelar juara All England bagi dua pasangan utamanya ini,
Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby. Sedangkan para pelapis akan diuji di SEA
Games. Jika sukses, mereka akan mewakili Indonesia di level yang lebih tinggi
yaitu Asian Games. Pembentukan strategi dalam bermain serta peningkatan jam
terbang juga menjadi perhatian utama untuk tim ganda campuran.
Usai Olimpiade, pemain pelapis akan
ditargetkan untuk minimal menjajaki laga final di turnamen level grand prix
gold. Mengapa usai olimpiade? Karena jelang olimpiade, turnamen level grand
prix gold bakal dipenuhi pemain-pemain elit yang berburu poin ke olimpiade dan
ini cukup menyulitkan bagi pemain pelapis. Para pemain junior yang baru
menjadi penghuni pelatnas juga tak lepas dari pantauan Richard. Mereka akan
digodok selama enam bulan, dalam masa ini, kombinasi pasangan bisa saja diubah,
dilihat berdasarkan teknik, kecocokan serta attitude pemain. Oleh karena itu, kita doakan saja semoga prestasi para pebulutangkis Indonesia di tahun 2016 ini terus membaik, konsisten serta dapat mewujudkan target-target yang telah dibebankan kepada mereka. Dan semoga akan terus bermunculan nama-nama pemain pelapis yang menorehkan prestasi terbaiknya, terutama di sektor putri. Amiiin..
source: www.badmintonindonesia.org
Komentar
Posting Komentar