Hari kedua di tahun 2018, Kota Padang cukup terik. Panas matahari mulai menyapa sejak pagi hari. Semua orang mulai menyibukkan diri untuk siap-siap berangkat menuju kantor tempatnya bekerja. Begipula dengan adik-adikku, yang cukup sulit untuk dibangunkan agar segera bersiap berangkat ke sekolah.
Yap, aku mempunyai dua orang adik laki-laki yang saat ini duduk di bangku kelas 2 SMP dan 2 SMA. Keduanya sangat sulit untuk dibangunkan pagi ini, maklum mereka hanya dapat libur kurang lebih 10 hari setelah hari penerimaan rapor semester. Mungkin mereka merasa masih kurang libur ya, hahaha. Sangat berbeda denganku yang sudah cukup lama libur, namun masih harus menunggu 3 pekan lagi untuk kembali ke kampus.
Pukul 05.30, aku berusaha membangunkan keduanya untuk sholat subuh, lalu mandi dan bersiap ke sekolah. Namun kenyataannya mereka baru beranjak dari tempat tidur pukul 6 lebih. Begitulah sulitnya membangunkan adik-adikku. Setelah selesai mandi, mereka pun sarapan. Bunda dengan cekatannya memasak pecel ayam, lengkap dengan tahu dan sambelnya yang mantaapp. Bunda selalu memberikan asupan gizi untuk anak-anaknya sebelum berangkat sekolah. Sangat jarang bunda melupakan sarapan anaknya, seminimalnya bunda membakarkan roti atau mengoleskan mentega dan menaburi meses di roti. Bundaku luaarr biasaaaa, terbaikk๐๐๐.
Setelah selesai sarapan, adikku langsung bergrgas memakai sepatu, lalu mengambil tas dan berangkat ke sekolah. Aku bertugas mengantarkan adikku yang SMP ke sekolah, jarak ke sekolahnya tidak begitu jauh dari rumahku. Jadi yaa lumayan untuk jalan pagi menghirup udara segar walaupun dengan sepeda motor..wkwk. Sedangkan adikku yg SMA berangkat menggunakan sepeda motor.
Saat di jalan menuju sekolah adikku, aku melihat sangat banyak mobil dan motor yang memadati jalan. Begitupun transportasi umum, penuh dengan orang-orang yang hendak pergi kerja, serta para pelajar yang pergi sekolah. Polisi juga tentu sibuk saat jam keberangkatan kerja dan sekolah seperti ini, untungnya ssmua aman terkendali. Kecuali ada beberapa pengendara yang nakal menerobos, dengan alasan takut terlambat mengantarkan anak ke sekolah, dll.
Sepulang mengantarkan adikku ke sekolah, aku bergegas ke kamar untuk bersiap membersihkan setiap sudut kamarku yang sudah berdebu. Yoi, kamarku sudah banyak debunya. Why? Because, kamarku ini ada di rumah kayu, beralaskan karpet tipis yang sangat mudah berdebu jika tidak rajin dibersihkan. Begitulah nasibku, setelah pindah ke rumah nenek, kamarku sangat berbeda dari sebelumnya. Kamarku yang sekarang berdinding triplek, beralaskan kayu yang diatasnya ada karpet. Jika dibandingkan dengan rumah semen, rumah kayu ini sebenarnya lebih nyaman, tapi kita harus sering merawatnya. Seperti menyapu, membersihkan debu-debu yang hinggap di dinding, dll.
Aku memulainya dengan menyapu kamar dengan seikat sapu lidi kecil, agar debu dan rontokan rambut bisa terangkat. Aku menemukan sangat banyak debu tebal. Lalu merapikan meja belajarku yang tidak berantakan, tapi sudah cukup berdebu. Membersihkan satu per satu buku ku yang berdebu, map, kertas, dan peralatan lain yang ada di meja. Membuang sampah, kertas, plastik yang sudsh tidak berguna lagi. Aku juga memindakan letak meja dan lemari kecil. Untuk mengubah suasana di kamar, aku cenderung mengubah posisi beberapa perabotan yang ada. Hampir satu jam aku menghabiskan waktu untuk membuang semua debu yang ada di setiap sudut kamar.
Setelah selesai, aku menenangkan diri di depan kipas angin, guna mendinginkan badan yang berkeringat. Setelah itu, aku memcuci tangan dengan bersih dan menuju dapur untuk menyantap pecel ayam buatan bunda. Slrrpp sungguh nikmat ๐.
Tak habis disitu, kegiatan bersih-bersihku masih berlanjut. Saat memasuki kamar mandi, aku menyadari bahwa kamar mandi ini sudah harus dibersihkan dinding, lantai, dan bak mandinya. Alhasil, aku pun kembali berjuang dan berkeringat lagi. Hehehe. Mumpung libur, selagi bisa dilakukan ya harus dilakukan. Setelah bersih, kini giliranku yang membersihkan diri. Yaakk dan akupun tertidur sebentar setelah mandi, saking lelahnya melawan debu tadii wahaha.
Siang harinya, sekitar pukul 2 tadi aku pergi ke bank untuk menyetor uang ke rekeningku. Jalanan bypass sangat terik, panasnya nggak tanggung-tanggung, ditambah lagi debu yang cukup tebal. Kendaraan cukup kencang melaju, pengendara di Kota Padang memang egois semua, berkendara seenaknya seakan-akan jalanan punya neneknya..ckck.
Nahh sepulangnya dari bank, aku disambut oleh bunda yang langsung me request minta dibuatkan es teh manis. Yaaakkk memang pas, di hari yang panas ini kita butuh minuman yang dingin dan segaarrr. Akupun bergegas ke dapur dan membuat teh es satu teko. Lalu duduk bersama bunda, nenek, dan dua orang tetangga yang sedang duduk di teras rumah. Sambil bercerita entah kisah apa, siapa. Aku hanya ikut mendengarkan dan tertawa jika ada hal yang lucu bagiku.
Sekian cerita gak jelas dariku diawal 2018 ini, semoga ditahun ini selalu sehat, dibanyakin rezekinya, dan dikasih jodoh sama Allah.. Wkwkwk amiin.
Komentar
Posting Komentar