Sekilas Prestasi Pebulutangkis Indonesia Sepanjang tahun 2017

Mungkin tak banyak orang yang tahu deretan prestasi pebulutangkis Indonesia sepanjang tahun 2017. Ya, kebanyakan orang sepertinya hanya mengetahui perkembangan kasus Setya Novanto, kasus Ahok, yang selalu disiarkan di media seperti televisi, dan hal itu menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.
                Tapi dibalik semua itu, tahukah kalian berapa banyak penghargaan berupa prestasi juara yang dipersembahkan oleh para pejuang olahraga tepok bulu Indonesia? Nah,kali ini aku akan memberikan informasi dan pengetahuan sedikit mengenai deretan prestasi yang ditorehkan oleh pebulutangkis kita dalam kurun waktu 1 tahun kemarin.
            Lebih spesiifiknya, aku bakalan nge-rekap prestasi pebulutangkis Indonesia di tahun 2017 pada level Super Series, dimana pada level ini yang berkesempatan bermain adalah pemain professional yang sudah memiliki peringkat BWF (Badminton World Federation), dan pastinya kemampuan dalam bermain tepok bulu angsanya tidak perlu diragukan lagi.
            Naahh for your information, Indonesia meraih 12 gelar Super Series pada gelaran tahun 2017 ini!! Yeayy siapa yang nggak bangga dengan torehan yang luar biasa seperti  ini?! Dalam satu tahun ini, terdapat 13 Super Series (SS), yaitu: All England, India SS, Malaysia SSP, Singapore SS, Indonesia SSP, Australia SS, Korea SS, Japan SS, Denmark SSP, French SS, China SS, Hongkong SS, da di penghujung tahun ada Super Series Finals yang diselenggarakan di Dubai.

            Dari 12 gelar Super Series yang didapatkan oleh Indonesia, gelar tersebut diraih oleh beberapa atlet, diantaranya: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan 7 gelar, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mendapat 2 gelar, Greysia Polii/Apriani Rahayu, Anthony Sinisuka Ginting, serta Praveen Jordan/Debby Susanto yang masing-masing meraih 1 gelar.

·         Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon



Tahun 2017 adalah tahun kesuksesan bagi Kevin dan Gideon, keduanya yang disebut Minions oleh para penggemar bulutangkis selalu tampil dengan performa yang baik dan tampil memukau. Tak tanggung-tanggung, keduanya meraih 7 gelar SuperSeries selama gelaran tahun 2017 ini. Bayangkan saja, dari 13 turnamen SS, separuhnya dijuarai oleh Kevin/Gideon di sector ganda putra. Keduanya meraih gelar pada perhelatan All England SS, India SS, Malaysia SS, Japan SS, China SS, Hongkong SS, dan ditutup manis dengan juara di Super Series Finals pada 17 Desember lalu.
Pada Final Dubai SSFinals, Kevin/Gideon mengalahkan Liu Cheng/Zhang Nan dengan  skor 21 -16 21-15 .

·         Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Setelah meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 lalu, pasangan ganda campuran andalan Indonesia ini kembali menorehkan prestasi dengan menjuarai 2 Super Series di tahun 2017, yaitu Indonesia SSP dan France SS. Selain kedua gelar tersebut, Owi dan Butet juga menjuarai World Badminton Championship (WBC atau Kejuaraan Dunia) yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 di Glasgow, Skotlandia. 


·         Greysia Polii/Apriani Rahayu

Sebuah kabar gembira sekaligus kejutan bagi sector ganda putri, disaat Greys/Apri memastikan diri menjadi juara pada gelaran French Super Series. Greys/Apri yang pada saat itu berstatus non-unggulan mampu mengalahkan pemain top dunia asal China dan Korea. Ini merupakan gelar Super Series pertama bagi Greys dan Apri. Setelah sekian lama puasa gelar, akhirnya sector ganda putri memberikan sebuah harapan.
  
·         Anthony Sinisuka Ginting
Sektor tunggal putra mulai memunculkan bibit-bibit barunya. Setelah terakhir mendapat gelar di tahun 2008, akhirnya tunggal putra kembali memperoleh gelar Super Series. Bahkan, kali ini terjadi All Indonesian Final di turnamen Korea SS yang mempertemukan Anthony Ginting dan Jonatan Christie. Perang saudara ini dimenangkan oleh Anthony Ginting.
  


·         Praveen Jordan/Debby Susanto


              Praveen/Debby berhasil membawa pulang gelar juara Korea SS 2017, setelah  mengalahkan pasangan China, Wang Yilyu/Huang Dongping dengan 21-17 21-18.

·         Gregoria Mariska
             Gadis yang akrab disapa Jorji ini merupakan seorang pemain tunggal putri Indonesia yang pada tahun 2017 ini mencatatkan diri dengan menjuarai Kejuaraan Dunia Junior atau World Junior Championship (WJC). Gelar ini merupakan gelar yang sangat berkesan bagi dunia pebulutangkisan Indonesia, terutama sector tunggal putri, dimana terakhir kalinya Indonesia menjadi juara ialah pada tahun 1992.


              Itulah sedikit kilas balik mengenai prestasi dan torehan para atlet kebanggan kita, yang tak henti-hentinya mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia. Semoga di tahun 2018 akan lebih baik lagi dan lebih banyak lagi prestasi, gelar juara yang diraih oleh atlet Indoneisa. Terutama untuk sector putri, sudah lama sekali tidak ada gelar juara dari tunggal putri, semua orang tentu rindu dan berharap akan ada Susy Susanti lainnya.
Selain itu, kita juga berharap agar PBSI dapat menemukan formula dan racikan yang brilian bagi pemain ganda kita, agar banyak bermunculan nama-nama baru yang dapat berprestasi. Karena tak dapat dipungkiri,kita tidak bisa hanya terpaku dan berharap pada satu atau dua atlet sebagai andalan meraih gelar juara. Oleh karena itu, mari kita doakan bersama agar dunia pebulutangkisan Indonesia lebih baik dan banyak prestasi untuk ke depannya. Apalagi, di tahun 2018 akan ada beberapa event besar menanti, seperti: Asian Games yang tuan rumahnya adalah kita, Indonesia, Thomas dan Uber Cup yang akan diselenggarakan bulan Mei 2018, dan ada banyak turnamen penting lainnya.




Komentar